Film Animasi Kartun Terbaik dalam Dekade Terakhir

Film Animasi Kartun Terbaik dalam Dekade Terakhir – Ini merupakan dekade yang baik untuk film animasi. Para perusahaan besar seperti Disney / Pixar mendominasi pasaran dengan film-film indah mereka, tetapi kami juga melihat studio seperti Laika terus tumbuh dan menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan. Namun, satu-satunya hal yang penting pada akhirnya adalah kualitas film, dan kita telah disuguhi beberapa film dari berbagai studio, negara, dan visioner artistik dalam beberapa tahun terakhir.

Sekarang setelah dasawarsa hampir berakhir, kami merangkum beberapa film animasi favorit yang dirilis antara 2010 dan 2019. Mungkin daftar ini dapat menjadi referensi buat kamu yang sedang bingung mencari film untuk ditonton. Yuk, kita simak daftarnya! slot

Film Animasi Kartun Terbaik dalam Dekade Terakhir

Toy Story 3 (2010)

Toy Story 3 mengisahkan tentang Andy yang akan memasuki dunia kuliah. Woody, Buzz Lightyear, Jessie, dan mainan lama lainnya mengira mereka akan ditempatkan di loteng. Namun ternyata mereka ada di tepi jalan dengan sampah. Woody berpikir untuk menyelamatkan teman-temannya. https://www.mrchensjackson.com/

Namun sayangnya. semua mainan kecuali Woody disumbangkan ke pusat penitipan anak.

Sayangnya, anak-anak tidak bisa bermain dengan bagus dan itu tidak bisa dikembalikan.

Akhirnya Woody dan geng mainan berpikir untuk melarikan diri.

Frozen (2013)

Frozen merupakan sebuah film animasi 3D tahun 2013 buatan Walt Disney Animation Studios dan dirilis ke bioskop oleh Walt Disney Pictures pada tanggal 27 November 2013. Film ini adalah film animasi ke-53 dari Walt Disney Animated Classics yang dibuat berdasarkan dongeng Hans Christian Andersen berjudul Ratu Salju. Kristen Bell, Idina Menzel, Jonathan Groff, Josh Gad, dan Santino Fontana menjadi pengisi suara dalam film yang mengisahkan mengenai seorang putri pemberani yang berpetualang bersama manusia gunung untuk mencari kakak perempuan sang putri yang menyebabkan kerajaan mereka mengalami musim salju abadi.

Wreck-It Ralph (2012)

Wreck-It-Ralph adalah film animasi komedi-petualangan Amerika yang dirilis pada  2012. Film Wreck-It-Ralph disutradarai Rich Moore. Film ini menceritakan seorang penjahat di video game yang ingin menjadi seorang pahlawan, tetapi usahanya justru merusak dunia game yang dia tempati.

Pengisi suara Wreck-It-Ralph antara lain John C. Reilly, Sarah Silverman, Jack McBrayer, Jane Lynch,  dan Alan Tudyk. Wreck-It-Ralph juga mempunya sekuel, yakni Wreck-It-Ralph 2.

How to Train Your Dragon (2010)

Film produksi Dreamworks Animation ini menjadi film pembuka dari trilogi How to Train Your Dragon. How to Train Your Dragon tayang perdana di Amerika pada 26 Maret 2010 dan digarap dengan arahan sutradara Dean DeBlois dan Chris Sanders. Sementara naskah filmnya ditulis oleh Dean DeBlois bersama Chris Sanders dan William Davies. Film animasi ini diangkat dari buku karya Cressida Cowell yang terbit pada 2003.

Para aktor yang terlibat dalam film ini di antaranya, Jay Baruchel, Gerard Butler, Craig Ferguson, America Ferrera, Jonah Hill, dan masih banyak lagi.

Your Name (2016)

Kimi no Nawa menceritakan tentang dua remaja yang bernama Mitsuha Miyamizu dan Taki Tachibana yang saling bertukar tubuh satu sama lain. Awalnya mereka tidak menyadari pertukaran tubuh itu, mereka menganggapnya hanya mimpi semata. Tetapi orang-orang sekitar mengatakan kepada keduanya mengenai keanehan di diri mereka, belum lagi kejadiannya terjadi lebih dari 3 kali. Sehingga mau tidak mau mereka pun percaya.

Setelah saling menyadari keadaan satu sama lain, Taki dan Mitsuha sepakat untuk mencatat keseharian mereka dan menyampaikan hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan satu sama lain agar tidak dicurigai oleh orang-orang sekitar.

Zootopia (2016)

Satu lagi film animasi garapan Walt Disney hadir berjudul Zootopia atau dikenal dengan Zootropolic untuk kawasan Eropa, film ini kiranya layak menyandang film animasi terbaik di tahun 2016 dikarenakan memiliki cerita menarik dan menghibur. Selain itu suara karakter film Zootopia diisi oleh aktor dan aktris terkenal seperti Jason Bateman, Idris Elba, Ginnifer Goodwin, Jenny Slate, Shakira, dan masih banyak lagi lainnya, satu film yang penulis rekomendasikan ditonton dan dikoleksi untuk mengisi waktu luang atau liburan bersama keluarga.

Film Zootopia berkisahkan cerita fiksi dimana semua jenis satwa predator maupun bukan dapat hidup akur bersama-sama, tak berlaku hukum rimba dimana memangsa ataupun dimangsa. Cerita diawali oleh kehidupan seekor kelinci betina bernama Judy Hopps yang bercita-cita menjadi Polisi, sebuah cita-cita yang kiranya melawan kehendak alam dimana profesi Polisi umumnya disandang oleh sosok satwa kuat seperti singa, harimau, badak, gajah, dan lain-lain sebagainya.

Film Animasi Kartun Terbaik dalam Dekade Terakhir

Coco (2017)

Secara garis besar, Coco adalah film keluarga. Film itu membawa pesan yang begitu menyentuh, tentang sebuah ikatan keluarga yang kuat, nilai-nilai dalam tradisi, serta penghormatan pada budaya leluhur.

Coco juga mengajarkan bagaimana memperjuangkan mimpi, seperti Miguel yang ingin menjadi musisi di tengah tekanan keluarga yang melarangnya. Meski yang diusung merupakan budaya Meksiko, film ini tetap relevan bagi budaya lain, termasuk di Indonesia sendiri.

Di sisi lain, film ini juga memberikan tambahan pemahaman nilai soal unsur budaya dan tradisi di Meksiko. Penonton diajak memahami serta mengenal perayaan Dia de Muertos yang menjadi kepercayaan masyarakat Meksiko.

Inside Out (2015)

Film keluaran Pixar ini berkisah tentang sesorang bernama  Riley, seorang anak perempuan yang baru pindah dari Minnesota ke San Fransisco bersama orang tuanya. Perubahan secara tiba-tiba tersebut membawa perubahan dinamika emosi-emosi yang ada di dalam otak Riley —yang diwakilkan oleh Joy (Amy Poehler), Sadness (Phyllis Smith), Anger (Lewis Black), Fear (Bill Hader), dan Disgust (Mindy) Film ini sangat menginspirasi kita, dimana kisahnya menunjukan semua mood/emosi yang ada di otak kita, yang terdapat memori jangka panjang dan jangka pendek kita.

Film ini sangat sederhana namun berarti banyak bagi orang yang memahaminya, suara yang ditampilkan riley juga membuat karakter lebih hidup. Karakter-karakternya yang ada dalam film ini saling berhubungan dan masalah yang dihadapi walaupun kelihatan sederhana sebenarnya sangat kompleks. Anak-anak juga akan mudah mencerna ceritanya serta bisa memilih karakter mana yang akan mereka favoritkan. Film ini cocok ditonton oleh semua usia, terutama para orang tua yang terkadang sulit untuk memahami maksud anaknya. Dengan musik yang luar biasa dari Michael Giacchino.

Spider-Man: Into the Spider-Verse (2018)

Film ini menampilkan seorang tokoh remaja laki-laki kulit hitam Amerika dan akan menjadi versi yang menarik. Seorang remaja bernama Miles Morales memiliki keinginan menjadi Spider-Man. Suatu ketika ia bertemu Peter Parker yang sudah lama meninggal. Peter Parker ini bukan berasal dari dunia, ia dari tempat lain di multiverse yang dikenal dengan nama “Spider-Verse”. Dengan bimbingan Parker, Miles dilatih menjadi Spider-Man.

Pada film itu akan terlihat beberapa versi Spider-Man yang lain, misalnya Spider-Gwen, yang merupakan ego Spider-Man. Sementara Spider-Gwen sebelumnya sudah terlihat di film Spider-Man 3 (2007), The Amazing Spider-Man (2012), & The Amazing Spider-Man 2 (2014). Tetapi, pada tiga film itu ia tak pernah mendapatkan kekuatan laba-laba atau menjadi Spider-Gwen. Film ini merupakan debut pertama Bob Persichetti sebagai sutradara bersama Phil Lord dan Christopher Miller, para pemikir kreatif di balik The Lego Movie dan 21 Jump Street. Spider-Man Into The Spider-Verse tampil dalam teknologi animasi yang berbeda, dengan gaya visual inovatif. Phil Lord mengatakan film ini menggunakan gaya animasi yang benar-benar revolusioner.